Jumat, 09 April 2010

Studi Greenomics Indonesia : Hutan Aceh Terancam

Hasil studi Greenomics Indonesia tentang hutan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) memperlihatkan ancaman yang sangat serius. Deforestasi atau penebangan tutupan hutan selama kurun waktu 2002-2004 mencapai 200 ribu hektar.
Hampir 60 persen praktek deforestasi terjadi dikawasan dan hutan lindung termasuk Taman Nasional Gunung Leuser. Akibatnya, degradasi hutan Aceh mencapai 1,87 juta hektar.

Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia Elfian Effendi dalam pernyataannya kepada Serambi di Jakarta, Jumat (20/1), menyebutkan lebih dari 81 persen deforestasi terjadi pada 11 kabupaten di sepanjang pantai barat-selatan dan Aceh bagian tengah. “Lebih dari 83 degradasi hutan juga tersebar pada kawasan hutan di kabupaten-kabupaten tersebut,” tukas Elfian, yang juga alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Syah Kuala (Unsiyah)
Banda Aceh.

Tujuh kabupaten disepanjang barat-selatan menyumbang deforestasi sebesar 45,37 persen, sedang empat kabupaten pada wilayah bagian tengah menyumbang 36,25 persen. Sisanya tersebar disepanjang pantai utara, timur dan pulau-pulau diwilayah administrasai Provinsi NAD. Menurut Elfian, tingkat deforestasi itu justru meruyak pada saat
penghentian sementara penebangan kayu Aceh (moratorium logging) mencapai 115 ribu hektar kawasan konservasi dan hutan lindung.

Sementara itu prediksi spasial Greenomics menunjukkan selama 2005-2006 diperkirakan deforestasi hutan Aceh mencapai angka 266 ribu hektar atau setara 4 kali lipat luas Singapura dengan luas degradasi mencapai 2,2 juta hektar, setara 44 persen dari total luas daratan Aceh. Greenomics mengkhawatirkan tragedi ekologi akan mengancam Aceh seperti banjir bandang, tanah longsor dan kekeringan dalam skala besar. Investasi rekonstruksi dan proses pemulihan sektor riil di Aceh juga dikuatirkan akan terimbas efek negatifnya.

Untuk itu Greenomics meminta BRR harus memperhatikan secara serius kondisi ekologi hutan Aceh tersebut dan mengambil tindakan dan kebijakan preventif yang cepat dan tepat. “Rekonstruksi Aceh tidak bisa mengabaikan kondisi deforestasi dan degradasi hutan Aceh tersebut, karena proses rekonstruksi telah mendorong tingkat deforestasi dan degradasi hutan meningkat cepat selama ini sebagai akibat dari terbatasnya solusi pemenuhan kebutuhan kayu,” demikian Elfian.(fik)


Sumber :
Serambi Indonesia, 22 Agustus 2006, dalam :
http://www.greenomics.org/news%5Csi_20060122.pdf

1 komentar:

  1. gaggia titanium - The Tithlonious Tipping Tool | TiNanium Art
    gaggia titanium. The tithlonious Tipping Tool. $10.00. Add to titanium curling wand Cart. Quantity:. Add to Cart. Add to Cart. ridge titanium wallet Quantity:. titanium flashlight Add to Cart. Quantity:.$10.00 · ‎In ion titanium hair color stock nano titanium by babyliss pro

    BalasHapus